Jumat, 23 September 2011

..Maka Biarkan Logika Yang Bercinta...

Mungkin aku hitam dan kau putih
Atau ku relakan aku putih dan kau hitamnya..
Namun nampaknya sulit ketika keduanya bergabung menjadi warna abu
Karena butuh banyak putih untuk melawan setitik hitamku ato hitammu

Mungkin kita memang terlahir dalam sajak yang berbeda
Dalam lantunan masa yang tak berimbang
Sepanjang alur hidup yang nyatanya terentang jauh tak sama
Walaupun dalam satu titik kita bertemu dalam kesamaan

Mungkin aku menyayangimu
Tapi hati bukan segalanya yang ku kejar
Mungkin aku mencintaimu
Tapi bukan berarti logikaku mulai tak waras

Logikaku..mungkin sedikit menjengkelkanmu
Kenapa harus dominan ketika yang lain mengagungkan hati ?
Kenapa semakin menguat seiring hati yang beraksi ?
Kenapa tidak bisa dimudahkan dengan “atas nama cinta” ?

Hatiku mungkin menginginkan aku dan kamu menjadi kita
Tapi logikaku yang berjalan merinci bahwa "kita" bukan pemecahan segalanya
Tak semudah itu..tak sesimple itu...
Sedikit perfeksionis memang...tapi itulah adanya


Sebut saja aku sang perfeksionis
Bukan menginginkan segalanya sempurna
Hanya tak ingin menyesal untuk hal-hal yang bisa dipikirkan sebelumnya
Bangga pada logika dan hati yang masih kuat berimbang

Bukan tak ingin menjangkau resiko besar
Hanya ingin lebih mempertimbangkan dan menjaga
Untuk melindungi hati yang lemah dengan logika yang kuat
Kataku sekali lagi..hati bukan segalanya

Lantasku..
Abu menjadi putih atau malah makin menghitam
Ketika cinta dalam hati dan logika beradu
Maka biarkan saja logika yang bercinta...

Unique
10.09.2011
20:34

2 komentar:

  1. seperti membaca isi hatiku...hehehehe ^_^
    keep writing yach... :)

    BalasHapus
  2. "Mungkin aku mencintaimu
    Tapi bukan berarti logikaku mulai tak waras"

    Dari pandang kamu, kutipan kata diatas apa mengartikan kalau mencintai adalah membuat logika kamu ga waras. lalu konsep mencintai menurut kamu itu seperti apa, kalau mencintai=membuat ga waras :) :)

    just for sharing :)

    BalasHapus