Senin, 07 Juni 2010

Sepotong kisah tentang Rumah Mungilku..

Walaupun dia hanya berdiri dan hidup dalam sepetak kecil,,aku sungguh sangat menyayanginya..
Karena dulu..engkau bersamaku membangunnya..
Dengan susah payah, cucur keringat dan tetes air mata…
Rumah mungil yang sederhana,
Dengan aksen minimalis..dan pohon rindang yang menghiasi sekelilingnya…

Sampai suatu masa..kamu beranjak pergi,,
Dalam rangkaian pesan yang tak sempurna ku cerna..
Dalam susunan rasa yang terkoyak menyiksa…
Dalam suasana yang kau paksa aku untuk memahami…
Yang aku tahu, kamu menjanjikan kepulanganmu..

Rumah Mungilku…
Serasa seharusnya dan semestinya slalu ku rawat.. ku hias..
Agar esok saat engkau pulang, hanya nyaman yang kau rasa..
Untuk kau habiskan sisa hidupmu bersamaku..
Untuk rangkaian senyuman yang akan kita ukir selamanya…

Rumah mungilku..kini semakin tua…
Pohon-pohon rindang itu berakhir pergi..
Ketika hujan yang indah tak lagi menyejukkan atas kepergianmu..
Ketika kicau burung tak lagi menyapa, berganti rintih tangis kerinduan akan hadirmu..
 Terbawa sedihnya rumah mungilku sejak kepergianmu..
rumput tak lagi bergoyang dan sang bintang yang semakin meredup..

Walau sering badai datang untuk merubuhkan sendi2 rapuhnya,
Aku slalu mencoba menguatkannya..memperbaikinya semampuku…
Memegangnya sekuat tenaga..saat angin kuat berhembus..
Karena aku takkan membiarkannya terkikis waktu..
Sedikit demi sedikit hancur dan menghilang…

Terkadang datang seseorang menawarkan untuk membangun rumah mewah untukku tinggal bersamanya..
Namun…
Seseorang itu hanya menyakiti..rumah mungil tua yang slalu kujaga agar berdiri dengan tegaknya..
Mencoba membuang jauh engkau dan rumah mungilku..

Sering pula muncul seseorang-seseorang  yang lain, mengetuk pintu,
memohon dengan sangat untuk tinggal..
Sesal ku ketika aku berbaik hati membiarkannya tinggal dalam rumah mungilku..
Mungkin engkau merintih disana, menahan perih untuk hal ini…
Sesegera aku tersadar..dan menutup pintu rumah mungil tua kita…
Menguncinya rapat…
hingga dobrakan keras siapapun takkan mampu membuka pintu rumah mungilku..

Kuputuskan bahwa aku hanya akan membuka pintu rumah mungilku hanya untukmu..
Aku slalu memimpikan dimana saat aku membuka pintu,
Kau datang dengan senyuman yang membuatku tertegun,
Melihatmu beranjak mendekat,
Seiring bersamaku dalam rumah mungilku..
tinggal bersamaku…
Aku tahu candamu takkan pernah membuatku bosan,walo tiap hari kau ulang sama persis..
Aku tahu hujan indah akan hadir menyapa beriring,
Aku tahu goyang rumput kembali hadir kala mendengar senandungmu..
Aku tahu sinar sang bintang akan semakin pijar ketika kau memberi senyum kala saatnya tidur tiba..
Dan aku tahu aku takkan pernah sedikitpun jauh darimu..
selamanya…

Tapi..
Lain cerita bila kau tak pernah datang..
Aku tak pernah tahu cerita itu..
Tak tahu dan tak ingin tahu…

Untuk Rumah mungilku…
Aku memberinya nama..hati..

5 komentar:

  1. wah bagus banget fah ,,,,, emang RUMAHKU ADALAH ISTANKU ,lho,,,,,

    BalasHapus
  2. kenapa rumahmu fah

    BalasHapus
  3. sudah kuduga endingnya.. istana itu adalah hati :)

    BalasHapus
  4. bolehkah aku menjadi tamu di rumah mungilmu???

    BalasHapus