Selasa, 27 April 2010

Maaf


Bagaimana ku lukiskan maaf
Bila kanvas hati belum enggan kau buka
Bagaimana aku mendekati rindu
Bila sedetik kutemui kau berubah arah

Cahaya demi cahaya aku kirim mengawali senja
Untuk membuka selimut gelap dukamu dan marah
Hanya setetes embun mengalir setiap shubuh
Untuk melubangi hatimu yang berubah seperti itu

Bagaimana bisa ku dendangkan maaf
Bila partitur cinta sudah terkoyak
Bagaimana pula aku kuasa berteriak rindu
Bila kau masih bungkam mulut jiwa

Setangkai demi setangkai aku letakkan mawar maaf
Di lantai yang berdindingkan tembok perih
Dapatkah ku rengkuh kau kembali berseri
Mau kah engkau menerima mawar itu??

Tawa itu hadir…..
Senyum itu ada dalam hariku….
Kini masih hilang..
Kini belum ku temukan kembali

Maapkan karena keterbatasanku..
Maap karena ketidaksempurnaanku..

Senyummu memberiku kehangatan mentari
Saat kau tersenyum hatiku hangat terselimuti surya
Senyummu adalah senyumku
Berikanlah senyummu wahai peri kecilku…

Aku mencintaimu
Aku menyayangimu...
Peri kecilku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar